Minggu, 16 Desember 2012

Walikota Magelang : “Sanitasi Lingkungan Harus Dikelola Dengan Baik”

mglng.jpg

Walikota Magelang : “Sanitasi Lingkungan Harus Dikelola Dengan Baik”

mglng.jpg

Pertahankan Adipura: Pemkot Gelar Sarasehan Tiap Kelurahan


ota Magelang - Pemkot Magelang akan menggelar sarasehan adipura di seluruh kelurahan se Kota Magelang. Rencananya sarasehan di tiap kelurahan tersebut akan dimulai Rabu malam, 27 Juni sampai dengan 18 September mendatang. Sebelum sarasehan digelar di tiap kelurahan, pemkot mengawali terlebih dahulu mangadakan sarasehan adipura tahun 2012 tingkat  Kota Magelang di Gedung Wiwiro Wiji Pinilih.

“Ini memang agenda kami jika meraih adipura, akan ada sarasehan di tiap kelurahan,” terang Kabag Humas Protokol dan Santel Setda Kota Magelang Drs Bambang Suprawata.

IMG_5942.jpgBambang menjelaskan, dalam acara sarasehan tersebut nantinya tropi penghargaan akan dibawa ke tiap kelurahan. Dalam kesempatan itu, walikota akan datang sacara khusus untuk berdialog langsung dengan warga setempat terkait dengan penghargaan adipura yang telah diraih.

“Dalam sarasehan itu, walikota akan didampingi oleh sejumlah pejabat terkait. Selain membahas adipura juga akan disampaikan program-program pemerintah yang telah disepakti bersama dengan DPRD Kota Magelang,” ujarnya.

Lebih lanjut, masyarakat juga akan bisa menyampaikan aspirasi yang diinginkan mereka kepada pemerintah. Program-program yang disampaikan oleh pemerintah antara lain terkait dengan penataan, kebersihan dan ketertiban kota.

Walikota Magelang  Ir Sigit Widyonindito MT saat membuka sarasehan adipura tingkat Kota Magelang berharap, dalam sarasehan adipura itu,  nantinya bisa mengakomodir seluruh kepentingan masyarakat dengan pemerintah.

“Saya berharap masyarakat bisa bersinergi dengan pemerintah untuk tetap menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. Sehingga kedepannya penghargaan adipura akan selalu kita raih,” kata Sigit.

Dalam sarasehan tersebut, nantinya walikota juga akan mengukuhkan pengurus RT dan RW di setiap kelurahan. ***(anggit-TT)***

Kota Magelang Raih Peringkat Sembilan Penilaian Adipura Tahun 2012 Se-Jateng


IMG_7144.JPGMagelang - Kota getuk tersebut mendapat skor nilai 75,48 atau diatas nilai syarat minimal dari pusat yaitu 74.  Namun, kedepan Kota Magelang harus bisa meningkatkan kinerja pengelolaan kebersihan, jika ingin kembali meraih penghargaan tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jateng Ir Djoko Sutrisno MSi saat ekspose penilaian adipura di ruang sidang lt 2 Setda Kota Magelang, Senin (1/10).

Djoko mengatakan, nantinya penilaiannya akan diperketat lagi dan  memiliki standar penilaian yang berbeda dibanding penilaian sebelumnya.

“Kota Magelang harus lebih berinovasi lagi, jika ingin mempertahankan penghargaan di bidang kebersihan ini,” kata Djoko
Kedatangan Djoko ke Kota Magelang terkait dengan evaluasi hasil penilaian adipura tahun 2012. Ia disambut langsung oleh Walikota Magelang Ir. Sigit Widyonindito MT beserta jajarannya.

IMG_7146.JPG“Kami ingin menyampaikan beberapa indikator penilaian yang telah dicapai oleh Kota Magelang. Ada yang sudah bagus, namun ada juga yang masih perlu dibenahi,” terangnya.

Ia menuturkan, penilaian pertama adipura tahun 2012-2013 akan dimulai pertengahan Oktober ini, untuk itu Kota Magelang harus sudah siap baik secara fisik maupun administrasinya.

“Yang harus segera dibenahi dan lebih diperhatikan adalah kebersihan dan kerapiannya terutama di terminal, beberapa jalan umum, serta penanganan sampah di sekitar para pedagang kaki lima,” ujarnya.

Lebih lanjut, upaya pemerintah untuk menjaga kebersihan, menata lingkungan serta pengelolaanya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun butuh peran serta masyarakat serta komponen terkait lainnya.

Walikota Magelang berharap dari hasil evaluasi penilaian tersebut, bisa menjadi masukan terkait pengelolaan lingkungan utamanya penataan kota dengan baik.

“Dinilai maupun tidak dinilai, semua pihak terkait harus tetap siap dan memperhatikan pengelolaan kota secara profesional, agar kota Magelang tetap terlihat bersih, indah, nyaman dan tertib,” tutur Sigit.

Sumber :
http://www.jatengprov.go.id/?document_srl=32272

TPA Sampah Harus Dikelola Dengan Baik


Kota Magelang - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah jika bisa dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan bisa difungsikan sebagai agrowisata. Demikian dikemukan oleh Walikota Magelang Ir Sigit Widyonindito MT saat meninjau TPA Sampah Banyu Urip Magelang, Jumat (4/5).

Walikota yang didampingi Wakil Walikota Joko Prasetyo, Sekda Drs Sugiharto serta sejumlah pejabat SKPD Pemkot Magelang mengatakan, tempat pembuangan akhir sampah tidak selalu iidentik dengan bau tak sedap. Namun, jika dikelola dengan baik terkait dengan konsep dan penataan lokasi pembuangan, kesan menyengat, becek, bau bisa diminimalisir. “Kalau sama sekali tidak bau ya tidak mungkin, yang penting efek dari limbah tersebut tidak sampai menyebar kemana-mana,” kata walikota

Kondisi di sekitar TPA tersebut saat ini memang banyak mengalami perubahan, berbagai upaya telah dilakukan oleh  UPTD Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Kota Magelang. Antara lain penghijauan sekitar lokasi, penataan zona sampah serta pengelolaan pupuk kompos. “TPA itu harus terkesan hijau, bersih dan tertata rapi. Untuk itu harus  dikelola dengan baik,” ujar Sigit.

Usai peninjauan walikota juga menyempatkan ramah tamah dengan sejumlah pegawai setempat. Sigit meminta agar tidak berpuas diri dengan melihat perubahan TPA yang saat ini sudah lebih baik. Meski dengan prasarana yang terbatas, para pegawai tidak menurunkan kinerja akan tetapi harus bisa menjadi lebih baik.

“Kalau perlu, kapan-kapan akan kita ajak anggota DPRD Kota Magelang untuk meninjau langsung lokasi ini. Namun harus bisa menunjukan kinerja baik terlebih dahulu,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertamanan, Kebersihan dan Tata Kota (DKPT) Kota Magelang Ir Eri  Widyo Saptoko, M.Si mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan upaya terkait dengan penataan dan pengelolaan tempat pembuangan akhir sampah, yakni pemagaran keliling lokasi untuk mengurangi penyebaran polusi bau serta membuat lapak untuk pemulung sampah.

Ia menerangkan, luas lokasi TPA tersebut kurang lebih 8 hektar dibagi 7 zona titik pembuangan. Sedangkan untuk  volume sampah per harinya sekitar 150-200 meter kubik. Untuk jumlah kendaraan pengangut sampah, saat ini DKPT baru mempunyai sekitar 14 kendaraan baik kendaraan roda 3, pick up, truck maupun dump truck. “Untuk pengangkutan sampah, kami juga dibantu oleh kendaraan pengangkut dari sejumlah kelurahan di Kota Magelang, Dinas Pengelolaan Pasar serta dari pihak Akmil,” terang Eri.

Lebih lanjut, terkait dengan pembuatan pupuk kompos Eri mengatakan, pihaknya  bisa memproduksi pupuk organik tersebut sebanyak 11-12 ton tiap bulan. “Hasilnya belum kami jual, sementara pupuk tersebut digunakan untuk kebutuhan pengeloaan taman dan lokasi penghijauan di Kota Magelang,” imbuhnya. 
www.jatengprov.go.id/newsroom_KotaMagelang

Sumber :
http://www.jatengprov.go.id/?mid=wartadaera&page=44&document_srl=27735