PENGOLAHAN
SAMPAH TERPADU
Pendahuluan
Kelurahan Wates sebagai bagian dari
Kecamatan Magelang Utara memiliki karakteristik yang majemuk. Berbagai
permasalahan muncul dalam kehidupan sosial, salah satunya adalah Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, sehingga diperlukan solusi dalam rangka penanganan masalah
hidup bersih dan sehat
Berawal dari masalah tersebut dan
adanya kepedulian warga, maka solusi yang coba dilaksanakan pada salah satu
wilayah di Kelurahan Wates adalah pemberdayaan perempuan di tingkat RW dengan
pola pendampingan dari LPSM Bina Daya Kasih yaitu Drs Fence Ohoilulin dengan
terapan “Newsqita”. Kegiatan tersebut didukung oleh Lurah wates dengan
dikeluarkannya Surat Keputusan Lurah Wates Nomor 430/33/514 Tahun 2012, tanggal
4 Juni 2012
Pemilahan
Sampah
Sampah
dbedakan menjadi 2 macam yaitu smpah organik dan sampah anorganik.
Sampah
anorganik dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan yang memiliki manfaat
ekonomis dan juga untuk ketrampilan lain. Sampah organik terdiri dari sampah
yang bisa terurai oleh proses alam atau pembusukan dilakukan treatment untuk
mendapatkan nilai manfaat yang bisa dipergunakan untuk pupuk tanaman yang
harganya sangat murah, namun unsur yang terkandung dalam pupuk sebagai
penunjang pertumbuhan tanaman sangat tinggi.
Barter
9 Bahan Pokok
Dalam proses pemilahan sampah, salah
satu yang diperoleh adalah sampah anorganik yang dalam Paguyuban “Legok Makmur”
setelah dilakukan penimbangan dan penghitungan sebagai wujud kompensasi, maka
dilakukan barter dengan 9 bahan pokok yang disesuaikan dengan sampah yang
diperoleh.
Cara
Pengomposan
a.
Campur 1 bagian sampah hijau dan 1
bagian sampah coklat
b.
Tambahkan 1 bagian kompos lama atau
lapisan tanah atas dan dicampur. Jika ada kotoran ternak dapat pula dicampurkan.
c.
Pembuatan bisa sekaligus atau selapis
demi selapis, misalnya setiap 2 hari ditambah sampah baru setiap 3 hari diaduk.
d.
Pengomposan selesai jika campuran
menjadi kehitaman dan tidak berbau sampah.
e.
Jika perlu diayak untuk memisahkan
bagian yang kasar. Kompos yang kasar bisa dicampurkan ke dalam bak pengomposan
sebagai aktifator
Penanaman
Sayuran Organik
Keadaran untuk hidup sehat membuat
orang mulai mencari makanan organik suatu metode yang menghindari penggunaan
pestisida, pupuk kimia. Namun harga produk organik masih dirasa mahal.
“bagaimana
jika sayuran organik mulai ditanam di rumah sendiri ???”
Kegiatan
Paguyuban “ Legok Makmur “
1.
Setiap hari mencacah sampah organik
dan menyirami tanaman
2.
Mengolah sampah organik yang telah
dicacah
3.
Tiap hari minggu jam 14.00 s/d 16.00
WIB menerima penjualan sampah anorganik dan warga untuk ditukar dengan 9 bahan
pokok
4.
Minggu I dan II mengadakan belajar
kelompok tentang pengolahan lingkungan
5.
Minggu IV mengerjakan administrasi
paguyuban
6.
Hasil panen dibeli oleh anggota dan
dari luar anggota kelompok
7.
Beternak ayam dan perikanan
Nur
Lamiah
Tempat/Tanggal
Lahir : Magelang, 21 April 1965
Ketua
Paguyuban Perempuan Pengolah Sampah Terpadu “ Legok Makmur “, Kalisari, RW
VIII, Kelurahan Wates, Kota Magelang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar