Kamis, 20 Desember 2012

Kunjungan Kerja Petugas Kebersihan ke Kota Surabaya dan Kota Batu


Dari seluruh Pasar Tradisional yang ada di Kota Surabaya, hanya Pasar Keputran Utara yang sudah memiliki bangunan Rumah Kompos sebagai tempat untuk proses komposting sampah yang dihasilkan dari aktifitas pasar tersebut. Sampah yang diolah dengan komposting dengan metode aerobic type windrow komposting di Pasar Keputran Utara sekitar 2 m3 per hari, sangat jauh dibawah jumlah sampah yang dihasilkan Pasar Keputran Utara Kota Surabaya













Wisata Lingkungan Jambangan menjadi istimewa, karena ia didukung oleh geliat warga yang natural dalam mengelola kampungnya. Sekitar tahun 1970-an, banyak warga dari pusat kota Surabaya dan Gresik bergeser ke wilayah Jambangan. Sejak tahun-tahun sebelumnya, banyak warga pendatang yang kemudian bermukim di wilayah ini. Mereka tinggal, bercocok tanam, dan mendulang kehidupan dari perkampungan ini. Lambat laun, jumlah pemukim meningkat dan membuat kampung ini menjadi ramai. Waktu itu, kedatangan mereka tidak dibarengi dengan penataan lingkungan yang sehat. Sepanjang pinggir kali Surabaya dipenuhi sampah dan kakus semipermanen. Akibat kekumuhan itu, muncullah Sriyatun (almarhumah) yang berinisiatif melakukan sosialisasi untuk menciptakan lingkungan bersih. Konon, lebih dari 35 tahun ia berusaha mengubah perilaku warga untuk tidak buang hajat di sungai. Alhasil, usahanya berhasil dan membuahkan penghargaan Kalpataru untuknya pada 2008.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar